WASPADA EKSPLOITASI
LEAK
Bali merupakan pulau yang memiliki beribu keunikan
disamping ditunjang dengan pura yang berada diujung-ujung Bali yang dipercaya
mengajegkan Bali. keunikan lain yang begitu terkenal dari Bali adalah Ilmu
Megic yang memiliki ciri khas yang sering dikenal dengan ilmu pengleakan. Leak
yang menurut persepsi masyarakat Bali adalah ilmu Hitam yang sering
dipergunakan untuk menyakiti masyarakat, namun pada hakekatnya ilmu pengleakan
juga merupakan salah satu jalan untuk mencapai Moksa.
Keberadaan Ilmu Pengleakan di Bali banyak menarik
minat para wisatawan mancanegara untuk mempelajari ilmu tersebut, bahkan ada
beberapa penelitian tentang ilmu Leak yang dikembangkan oleh warga Asing.
Ekploitasi ilmu Leak semacam ini juga didukung oleh masyarakat Bali dengan
memberikan data-data yang diperlukan oleh peneliti demi sebidang Dolar, namun
masyarakat tidak mengetahui seberapa besar keuntungan yang dirauk oleh peneliti
dari penelitian tersebut.
Ilmu Leak Bali telah mengalami komodifikasi artinya
sudah mengalami perubahan kearah material, tidak lain karena perkembangan IPTEK
yang begitu pesat di zaman modern, kini masyarakat hanya mementingkan material
tanpa menghiraukan tingkat spiritualnya, sehingga Bali yang hanya mengandalkan
Potensi Budaya, Agama dan Alam lambat laun akan mengalami perubahan kearah yang
negative karena berbagai potensi tersebut terkadang di jual, bahkan yang
bersifat Ajewera sekalipun, seperti Ilmu Pengleakan. Ujar Surya Pradnya Dosen
Termuda IHDN Denpasar.
Teks-teks Lontar Pengleakan sekarang telah
diterjemahkan sehingga masyarakat tidak begitu sulit untuk mempelajari
pangleakan. Kemudahan mempelajari ilmu pengleakan banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat baik dipergunakan kehal yang bersifat baik ataupun buru (Pengiwa dan
Penengen) begitupun warga asing tertarik untuk mepelajari Ilmu ini.
Para Balian, Tokoh Adat dan penekun ilmu pengleakan
jauh lebih terbuka memberikan ilmunya kepada warga asing yang datang ke Bali
khusus untuk mempelajari Ilmu Leak dan juga untuk mengadakan penelitian terkait
dengan Ilmu pengleakan dibandingkan dengan warga asli Bali yang mengadakan
penelitian tentang Ilmu Leak, para Balia, Tokoh Adat dan penekun Ilmu leak
menyatakan ajaran tersebut aja wera dan tidak sembarang orang dapat mempelajari
ajaran tersebut. Padahal itu semua justru akan menghancurkan budaya Bali, sebab
bisa saja orang asing membuat penelitian dan hasil karyanya akan dipublikasikan
dengan mendapatkan keuntungan yang lebih besar, sehingga Budaya Leak yang ada
telah di eksploitasi oleh warga asing, ujar Peneliti Leak Bali.
Masyarakat Bali seharusnya menjaga Budaya Leak
khususnya yang merupakan kebudayaan yang begitu unik bahkan hanya terdapat di
Bali, sehingga kebudayaan lokal ini tidak memperkaya budaya asing yang secara
tidak langsung masuk dan mempelajari kebudayaan lokal dan dikembangkan di
Negaranya. Kewaspadaan masyarakat terhadap hal ini perlunya ditingkatkan demi
keajegan budaya lokal Bali yang telah diwariskan secara turun temurun oleh para
leluhur Bali yang lebih dahulu mempelajari ilmu Pengleakan dan dipergunakan
untuk merebut kekuasaan Bali yang jatuh ketangan penjajah. Perlunya jiwa
patriot yang tidak mementingkan kebutuhan material demi melestarikan budaya
sendiri sehingga tidak di ekploitasi oleh warga asing, ujar Mahasiswa S3 IHDN
Denpasar. (TITRA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar