Jumat, 05 Oktober 2012

wisata Spiritual


LEAK SEBAGAI WISATA SPIRITUAL

I Wayan Titra Guna Wijaya

Perkembangan wisata Bali yang begitu pesat mendorong masyarakat untuk memanfaatkan semua potensi Bali dijadikan sebuah tempat wisata, baik tempat tersebut bersifat sakral atau tidak. Termasuk sekarang dikenal adanya pementasan-pementasan tarian sacral seperti Barong Rangda yang dipertunjukkan kepada wisatawan. Bahkan lebih spesifik lagi banyak para wisatawan mempelajari ilmu khas Bali yaitu pengleakan yang dijadikan sebuah wisata spiritual.

Pada dasarnya ilmu leak adalah ilmu kerohanian yang bertujuan untuk meningkatkan kerohanian lewat aksara suci. Dalam aksara Bali tidak ada yang di sebut dengan leak, yang ada adalah " LIYA, AK yang berarti lima aksara (memasukan dan mengeluarkan kekuatan aksara dalam tubuh melalui tata cara tertentu) Kekuatan aksara ini disebut panca gni aksara, siapapun manusia yang mempelajari kerohanian apabila mencapai puncaknya dia pasti akan mengeluarkan cahaya (aura).

Cahaya ini bisa keluar melalui lima pintu indra tubuh , telinga, mata, mulut, ubun-ubun, , serta kemaluan. Pada umumya cahaya itu keluar lewat mata dan mulut, sehingga apabila kita melihat orang ngelekas di kuburan atau tempat sepi, api seolah-olah membakar rambut orang tersebut.

Ilmu leak pada khususnya tidak mempelajari bagaimana cara menyakiti seseorang, yang di pelajari adalah bagaimana mendapatkan sensasi ketika bermeditasi dalam perenungan aksara suci yang di ringkes dari dasa aksara menjadi eka aksara. Ketika sensasi itu datang, maka orang itu bisa jalan-jalan keluar tubuhnya melalui ngelekas, kata ngelekas artinya kontraksi batin agar badan astral bisa keluar, ini pula alasannya orang ngeleak apabila sedang mempersiapkan puja batinnya di sebut "angeregep pengelekasan" Sampai disini roh kita bisa jalan-jalan dalam bentuk cahaya yang umum di sebut "ndihan" bola cahaya melesat dengan cepat.

Begitu banyak keunikan yang dimiliki oleh ilmu pengleakan sehingga tidak mengherankan banyak wisatawan mancanegara tertarik untuk mempelajari ilmu tersebut dengan ingin merasakan sesuatu yang baru. Banyaknya tempat-tempat spiritual seperti Pesraman, Asram sebagai wadah pembelajaran ilmu-ilmu kerohanian seperti itu. Termasuk juga banyak Balian dan tokoh adat yang menyediakan paket ilmu pengleakan yang dijual kepada para wisatawan. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) mendorong para wisatawan barat lebih menekuni spiritual, karena kebosanannya menikmati kecanggihan teknologi yang begitu memanjakan mereka, sehingga beralih mencari wisata-wisata spiritual ke negeri timur yang bisa memberikan kepuasan batin, dan salah satunya adalah Bali yang merupakan pulau terkenal dengan tingkat spiritualnya.

Wisata spiritual Bali yang beranekaragama memanjakan para wisatawan untuk menetap di Bali, tidak jarang ada wisatawan mancanegara tinggal di Bali bertahun-tahun hanya untuk mempelajari kebudayaan Bali seperti tarian, seni ukir bahkan ilmu pengleakan sekalipun. Ilmu leak yang terdahulu adalah ilmu aje wera yang bisa dipelajari oleh beberapa orang saja. Sesuai dengan perkembangan zaman pembelajaran ilmu tersebut juga mengalami perkembangan dengan menterjemahkan lontar-lotar pengleakan ke bahasa latin sehingga mempermudah mempelajari ilmu pengleakan.

Keberadaan wisata spiritual sesungguhnya merupakan salah satu upaya untuk mengembalikan taksu Bali yang telah lenyap oleh Bom Bali I dan II, dengan adanya wisata spiritual ini akan menarik minat wisatawa asing untuk datang ke Bali. Bahkan demi memulihkan nama Bali di mata internasional Leak pun dijadikan sebuah wisata spiritual. Keberadaan ilmu leak di Bali merupakan ilmu asli Bali menarik minat para wisatawan untuk mepelajarinya. Sehingga dengan adanya Wisata Spiritual Leak diharapkan menarik banyak wisatawan datang ke Bali. (Penulis adalah Mahasiswa Fak Brahma Widya IHDN Denpasar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar