LEAK SEBAGAI WISATA
SPIRITUAL
I Wayan Titra Guna
Wijaya
Perkembangan wisata Bali yang begitu
pesat mendorong masyarakat untuk memanfaatkan semua potensi Bali dijadikan
sebuah tempat wisata, baik tempat tersebut bersifat sakral atau tidak. Termasuk
sekarang dikenal adanya pementasan-pementasan tarian sacral seperti Barong
Rangda yang dipertunjukkan kepada wisatawan. Bahkan lebih spesifik lagi banyak
para wisatawan mempelajari ilmu khas Bali yaitu pengleakan yang dijadikan
sebuah wisata spiritual.
Pada dasarnya ilmu leak adalah ilmu
kerohanian yang bertujuan untuk meningkatkan kerohanian lewat aksara suci.
Dalam aksara Bali tidak ada yang di sebut dengan leak, yang ada adalah "
LIYA, AK yang berarti lima aksara (memasukan dan mengeluarkan kekuatan aksara
dalam tubuh melalui tata cara tertentu) Kekuatan aksara ini disebut panca gni
aksara, siapapun manusia yang mempelajari kerohanian apabila mencapai puncaknya
dia pasti akan mengeluarkan cahaya (aura).
Cahaya ini bisa keluar melalui lima
pintu indra tubuh , telinga, mata, mulut, ubun-ubun, , serta kemaluan. Pada
umumya cahaya itu keluar lewat mata dan mulut, sehingga apabila kita melihat
orang ngelekas di kuburan atau tempat sepi, api seolah-olah membakar rambut
orang tersebut.
Ilmu leak pada khususnya tidak
mempelajari bagaimana cara menyakiti seseorang, yang di pelajari adalah
bagaimana mendapatkan sensasi ketika bermeditasi dalam perenungan aksara suci
yang di ringkes dari dasa aksara menjadi eka aksara. Ketika sensasi itu datang,
maka orang itu bisa jalan-jalan keluar tubuhnya melalui ngelekas, kata ngelekas
artinya kontraksi batin agar badan astral bisa keluar, ini pula alasannya orang
ngeleak apabila sedang mempersiapkan puja batinnya di sebut "angeregep
pengelekasan" Sampai disini roh kita bisa jalan-jalan dalam bentuk cahaya
yang umum di sebut "ndihan" bola cahaya melesat dengan cepat.
Begitu banyak keunikan yang dimiliki
oleh ilmu pengleakan sehingga tidak mengherankan banyak wisatawan mancanegara
tertarik untuk mempelajari ilmu tersebut dengan ingin merasakan sesuatu yang
baru. Banyaknya tempat-tempat spiritual seperti Pesraman, Asram sebagai wadah
pembelajaran ilmu-ilmu kerohanian seperti itu. Termasuk juga banyak Balian dan
tokoh adat yang menyediakan paket ilmu pengleakan yang dijual kepada para
wisatawan. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) mendorong para
wisatawan barat lebih menekuni spiritual, karena kebosanannya menikmati
kecanggihan teknologi yang begitu memanjakan mereka, sehingga beralih mencari
wisata-wisata spiritual ke negeri timur yang bisa memberikan kepuasan batin, dan
salah satunya adalah Bali yang merupakan pulau terkenal dengan tingkat spiritualnya.
Wisata spiritual Bali yang
beranekaragama memanjakan para wisatawan untuk menetap di Bali, tidak jarang
ada wisatawan mancanegara tinggal di Bali bertahun-tahun hanya untuk
mempelajari kebudayaan Bali seperti tarian, seni ukir bahkan ilmu pengleakan
sekalipun. Ilmu leak yang terdahulu adalah ilmu aje wera yang bisa dipelajari oleh beberapa orang saja. Sesuai dengan
perkembangan zaman pembelajaran ilmu tersebut juga mengalami perkembangan
dengan menterjemahkan lontar-lotar pengleakan ke bahasa latin sehingga
mempermudah mempelajari ilmu pengleakan.
Keberadaan wisata spiritual sesungguhnya
merupakan salah satu upaya untuk mengembalikan taksu Bali yang telah lenyap
oleh Bom Bali I dan II, dengan adanya wisata spiritual ini akan menarik minat
wisatawa asing untuk datang ke Bali. Bahkan demi memulihkan nama Bali di mata
internasional Leak pun dijadikan sebuah wisata spiritual. Keberadaan ilmu leak
di Bali merupakan ilmu asli Bali menarik minat para wisatawan untuk
mepelajarinya. Sehingga dengan adanya Wisata Spiritual Leak diharapkan menarik
banyak wisatawan datang ke Bali. (Penulis adalah Mahasiswa Fak Brahma Widya
IHDN Denpasar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar