SAD KERTIH
Sad artinya enam dan Kertih
artinya suatu karya yang positif. Disebutkan bahwa untuk menjaga kehidupan yang
seimbang dan berkelanjutan di daerah Bali ini ada enam hal yang wajib
dilakukan, yaitu: Atma Kertih; Samudra Kertih; Wana Kertih;
Danu Kertih; Jagat Kertih dan; Jana Kertih. Konsep Sad
Kertih merupakan ajaran Hindu di Bali yang dapat ditelusuri sumbernya dalam
lontar Purana Bali (I Ketut Wiana, 1999 – hal 48; 2007 – hal 14).
JAGAT KERTIH
Yaitu upaya untuk melestarikan keharmonisan hubungan sosial yang dinamis
dan produktif berdasarkan kebenaran. Wadah kehidupan bersama mewujudkan
kebenaran membangun keharmonisan sosial yang dinamis dalam masyarakat Hindu di
Bali adalah desa pakraman. Di desa pakraman ini dikembangkan suatu keharmonisan
antara hubungan manusia dengan Tuhan, antara sesama manusia, dan antara manusia
dengan alam lingkungan berdasarkan kasih sayang, Tiga hubungan ini disebut Tri
Hitakarana.
ATMA KERTIH
Yaitu Upaya
menjaga agar kesucian Atma sebagai bagian dari Paramaatma yang
berada pada setiap Bhuwana alit (microcosmos) dapat menyinari
perilaku manusia menjadi baik, benar dan suci.
Untuk
menegakkan kesucian Atma membutuhkan ruang , sarana, perhatian dan waktu
tersendiri dalam kehidupan di dunia. Dari Atma Kertih inilah lahir
tempat-tempat suci seperti tempat pemujaan Dewa Pitara (Dewa Pratista
dan Atma Pratista).
SAMUDRA
KERTIH
Yaitu upaya
sistematis untuk menjaga kelestarian laut dan berbagai sumber-sumber alam yang
ada didalamnya. Pelestarian itu dalam wujud skala dan niskala. Di laut lah
diadakan upacara nanggul merana; upacara melasti, nganyut abu jenazah, nganyut
sekah, upacara mapekelem dan lain-lain. Upacara tersebut bermakna untuk
memotivasi umat agar memelihara kelestarian laut
WANA KERTIH
Yaitu upaya untuk melestarikan hutan. Karena itu di
hutan umumnya dibangun pura Alas Angker (hutan lindung) untuk menjaga
kelestarian hutan secara niskala, dihutan juga ada upacara pakelem ke
hutan atau ke gunung. Menurut kitab Pancawati ada diajarkan tentang tiga fungsi
hutan untuk membangun hutan yang lestari disebut Wana Asri, yaitu: Maha
wana, Tapa wana, Sri wana.
Maha wana adalah hutan belantara sebagai sumber dan pelindung berbagai sumber hayati
didalamnya. Tapa wana artinya tempat-tempat orang suci mendirikan
pertapaan atau pasraman. Sri wana artinya hutan sebagai sumber membangun
kemakmuran ekonomi.
DANU KERTIH
Yaitu upaya untuk menjaga kelestarian sumber-sumber
air tawar didaratan, seperti mata air, danau, sungai dan lain-lain. Di dananu ini
juga diadakan upaya keagamaan yang berbentuk ritual sakral. Ada upacara
mapakelem ke danau, ada juga umat melasti ke danau.
JANA KERTIH
Artinya mengupayakan kualitas manusia individu yang
ideal. Manusia sebagai individu ideal akan dapat dikembangkan dalam wadah
lingkungan alam dan lingkungan sosial yang kondusiv. Peluang bagi setiap orang
untuk mengembangkan diri secara individual harus mendapatkan perhatian yang
seimbang dengan kehidupan manusia sebagai mahluk sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar