Jumat, 05 Oktober 2012

Sad Kertih


SAD KERTIH

Sad artinya enam dan Kertih artinya suatu karya yang positif. Disebutkan bahwa untuk menjaga kehidupan yang seimbang dan berkelanjutan di daerah Bali ini ada enam hal yang wajib dilakukan, yaitu: Atma Kertih; Samudra Kertih; Wana Kertih; Danu Kertih; Jagat Kertih dan; Jana Kertih. Konsep Sad Kertih merupakan ajaran Hindu di Bali yang dapat ditelusuri sumbernya dalam lontar Purana Bali (I Ketut Wiana, 1999 – hal 48; 2007 – hal 14).

JAGAT KERTIH

Yaitu upaya untuk melestarikan keharmonisan hubungan sosial yang dinamis dan produktif berdasarkan kebenaran. Wadah kehidupan bersama mewujudkan kebenaran membangun keharmonisan sosial yang dinamis dalam masyarakat Hindu di Bali adalah desa pakraman. Di desa pakraman ini dikembangkan suatu keharmonisan antara hubungan manusia dengan Tuhan, antara sesama manusia, dan antara manusia dengan alam lingkungan berdasarkan kasih sayang, Tiga hubungan ini disebut Tri Hitakarana.

ATMA KERTIH

Yaitu Upaya menjaga agar kesucian Atma sebagai bagian dari Paramaatma yang berada pada setiap Bhuwana alit (microcosmos) dapat menyinari perilaku manusia menjadi baik, benar dan suci.

Untuk menegakkan kesucian Atma membutuhkan ruang , sarana, perhatian dan waktu tersendiri dalam kehidupan di dunia. Dari Atma Kertih inilah lahir tempat-tempat suci seperti tempat pemujaan Dewa Pitara (Dewa Pratista dan Atma Pratista).

SAMUDRA KERTIH

Yaitu upaya sistematis untuk menjaga kelestarian laut dan berbagai sumber-sumber alam yang ada didalamnya. Pelestarian itu dalam wujud skala dan niskala. Di laut lah diadakan upacara nanggul merana; upacara melasti, nganyut abu jenazah, nganyut sekah, upacara mapekelem dan lain-lain. Upacara tersebut bermakna untuk memotivasi umat agar memelihara kelestarian laut

 

WANA KERTIH

Yaitu upaya untuk melestarikan hutan. Karena itu di hutan umumnya dibangun pura Alas Angker (hutan lindung) untuk menjaga kelestarian hutan secara niskala, dihutan juga ada upacara pakelem  ke hutan atau ke gunung. Menurut kitab Pancawati ada diajarkan tentang tiga fungsi hutan untuk membangun hutan yang lestari disebut Wana Asri, yaitu: Maha wana, Tapa wana, Sri wana.

Maha wana adalah hutan belantara sebagai sumber dan pelindung berbagai sumber hayati didalamnya. Tapa wana artinya tempat-tempat orang suci mendirikan pertapaan atau pasraman. Sri wana artinya hutan sebagai sumber membangun kemakmuran ekonomi.

DANU KERTIH

Yaitu upaya untuk menjaga kelestarian sumber-sumber air tawar didaratan, seperti mata air, danau, sungai dan lain-lain. Di dananu ini juga diadakan upaya keagamaan yang berbentuk ritual sakral. Ada upacara mapakelem ke danau, ada juga umat melasti ke danau.

 

JANA KERTIH

Artinya mengupayakan kualitas manusia individu yang ideal. Manusia sebagai individu ideal akan dapat dikembangkan dalam wadah lingkungan alam dan lingkungan sosial yang kondusiv. Peluang bagi setiap orang untuk mengembangkan diri secara individual harus mendapatkan perhatian yang seimbang dengan kehidupan manusia sebagai  mahluk sosial.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar