Jumat, 05 Oktober 2012

Teori Simbol


Teori Simbol

Manusia berinteraksi dengan lingkungannya tidak dapat lepas dari pikiranya, simbol dapat memberikan arahan bagi perhatian yang pemilihan alat-alat tertentu atau menentukan cara tersebut yang dipakai untuk mencapai tujuannya. Selain symbol-symbol dapat memberiikan emosi serta mendorong untuk berinteraksi.

Kata simbol(dalam bahasa inggris symbol) mengandung arti: untuk sesuatu yang menggambarkan sesuatu, khususnya untuk menggambarkan sesuatu yang in material, abstrak, suatu ide, kwalitas, tanda-tanda suatu objek, proses dan lain-lain (Coulson,et.al,1978,vol.II,1689 dalam Titib ,2003 :63).

Greertz dalam mengutip pandangan Mark Weber dalam sudarma (2003:10) mengatakan bahwa setiap individu manusia terjalin dengan kebudayaan yang dilukiskan sebagai binatang yang terjerat jarring-jaring dipintalnya sediri, dia juga mengatakan bahwa kebudayaan diciptakan, direkayasa, diinterprestasikan melalui suatu proses interaksi. Kebudayaan merupakan suuatu gagasan yang ditata dalam symbol yang memungkinkan individu-individu di alam semesta ini.

Menurut Mansoben dalam sudarma (2003.11) mengatakan bahwa manusia yang berinteraksi dengan lingkungan hidunya tidak lepas dari simbol karena simbol mampu mengungkapkan sesuatu dalam pikiranya. Simbol dapat memberikan arahan bagi perhatian orang dalam pemilihan alat-alat tertentu atau penentuan cara tertentu yang dipakai untuk mencapai tujuanya. Selain itu symbol-simbol juga dapat membangkitkan emosi serta dorongan untuk berinteraksi. Victor Tuner dalam Winangun (1990:18) mengatakan simbol, adalah suatu hal yang disebut dengan persetujuan umum sebagai yang mewakili atau yang menjadi ciri khas dari suatu yang dipenuhi dengan kualitas analogi atau yang terdapat dalam kenyataanatau pikiran.

Dibeyasurharda dalam sudarma (2003:12) dalam disertasinya berjudul “dimensi metafisik dalam simbol” dengan mengutip pendapat jung menjelaskan bahwa selama suatu symbol hidup, symbol itu adalah ekspresi suatu hal yang tidak dapat ditandai dengan tanda yang tepat. Simbol hanya hidup selama simbol mempunyai arti.

Tri guna (2000 : 35) menyatakan paling tidak ada empat simbol yaitu: 1). Simbol kontruksi yaitu sebuah symbol yang berbentuk kepercayaan yang biasanya inti dari agama 2)Simbol evaluasi yaitu berupa penilaian moral yang sarat dengan nilai, norma dan aturan. 3)Simbol kognisi yaitu berupa sebuah pengetahuan yang dimanfaatkan oleh manusia oleh manusi untuk memperoleh pengetahuan tentang realitas dan keteraturan agar manusia lebih memehami lingkungan. 4). Simbol ekspresi yaitu berupa pegungkapan perasaan, simbol-simbol tersebut berfungsi untuk mempertahankan pengawasan sosial dan memelihara kebersamaan dalam masyarakat.

1 komentar:

  1. boleh, tanya, referensinya dari mana sajakah ? bolehkah saya tau refensi-refenesinya utk penulisan ilmiah saya ? terima kasih

    BalasHapus